Skip to content

Mengenal Brevet Pajak, Tingkat Kursus Pajak

Brevet pajak adalah salah satu istilah yang sering digunakan dalam dunia perpajakan. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan brevet? Brevet pajak adalah pelatihan atau kursus perpajakan. Umumnya brevet pajak memiliki tingkatan yang berbeda-beda. Untuk lebih mengenal tentang brevet pajak, Anda bisa simak penjelasannya berikut ini.

Mengenal Brevet Pajak

Brevet pajak adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kegiatan pelatihan atau kursus perpajakan, baik yang mencakup software perpajakan maupun tidak. Meski bisa dikategorikan sebagai kegiatan kursus, brevet pajak bukanlah kursus sembarangan.

Pasalnya, sertifikat yang didapatkan di akhir masa kursus bisa menjadi nilai tambah bagi seseorang yang bergerak di bidang perpajakan. Beberapa profesi di dunia perpajakan bahkan menjadikan sertifikat brevet sebagai tolak ukur pemahaman tentang masalah perpajakan. 

Jenis Tingkatan Brevet Pajak

Perlu diingat, brevet pajak adalah kegiatan kursus yang memiliki tingkatan tersendiri. Secara garis besar, tingkat kursus brevet dibagi menjadi tiga tingkatan, yakni Brevet A, Brevet B, dan terakhir Brevet C. Penjelasan mengenai tiga tingkatan brevet bisa Anda simak dalam poin-poin berikut ini. 

1. Brevet A

Tingkatan brevet pajak yang pertama yaitu Brevet A. Bisa dibilang, Brevet A merupakan tingkatan brevet pajak paling dasar. Para peserta Brevet A akan mendapatkan materi mengenai:

  • KUP atau ketentuan umum dan tata cara perpajakan.
  • Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
  • Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
  • Bea materai.
  • Pajak Penghasilan orang pribadi (PPh Pasal 21).

2. Brevet B

Tingkat brevet selanjutnya adalah Brevet B. Meski lebih tinggi tingkatannya, Brevet B sebenarnya masih berhubungan erat dengan Brevet A. Beberapa penyelenggara pelatihan pun seringkali menggabungkan kedua tingkatan tersebut menjadi Brevet AB. Maka dari itu, peserta Brevet B biasanya juga mempelajari materi yang diajarkan pada Brevet A. Di samping itu, peserta juga akan mendapatkan materi perpajakan tingkat menengah seperti:

  • Akuntansi pajak.
  • Pemeriksaan dan penyidikan pajak.
  • Pengisian SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan) PPN dan PPh elektronik.
  • Perpajakan badan atau perusahaan (termasuk pemotongan dan pemungutan PPh yang tercantum dalam Pasal 4 ayat 2, Pasal 15, 21, 23, 25, 26, dan sebagainya).
  • Pajak Penghasilan badan (PPh Pasal 25).
  • Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 1111 serta 1107 PUT.
  • Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).

3. Brevet C

Tingkatan terakhir sekaligus tertinggi dalam brevet pajak adalah Brevet C. Materi perpajakan yang diajarkan pada tingkat ini merupakan materi tingkat menengah hingga lanjutan. Calon peserta Brevet C diharuskan sudah lulus Brevet A dan Brevet B.

Meski begitu, beberapa penyelenggara memperbolehkan calon peserta langsung mengikuti Brevet C. Dengan catatan, calon peserta tersebut telah memiliki pemahaman mengenai ilmu perpajakan, baik dari sekolah akuntansi, universitas, maupun diploma ekonomi.

Lalu, materi perpajakan apa saja yang diajarkan dalam Brevet C ini? Peserta Brevet C akan mempelajari tentang akuntansi pajak, PPh (pribadi maupun badan), pajak internasional, pajak internasional bank, hingga perencanaan pajak (tax planning).

Siapa Saja yang bisa Mengikuti Brevet Pajak?

Seperti yang telah disebutkan pada poin sebelumnya, brevet pajak adalah pelatihan mengenai ilmu perpajakan. Jadi bisa disimpulkan bahwa peserta brevet adalah mereka yang memerlukan pemahaman mendalam tentang perpajakan. Umumnya, brevet pajak diikuti oleh para mahasiswa dari jurusan perpajakan, pekerja yang menggeluti bidang akuntansi atau keuangan, dan para penggiat pajak. 

Manfaat Mengikuti Brevet Pajak

Ada banyak sekali manfaat yang bisa didapat dari mengikuti brevet pajak, terutama jika Anda bergerak di bidang perpajakan. Berikut adalah beberapa manfaat umum dari brevet pajak:

  • Memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang ilmu perpajakan.
  • Sebagai persiapan untuk menghadapi Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP).
  • Sertifikat brevet bisa menjadi nilai tambah bagi pelamar kerja di bidang perpajakan.
  • Membantu para Wajib Pajak (WP) untuk memahami tentang pajak diri sendiri sehingga dapat menyusun tax planning secara mandiri.
  • Bagi para karyawan, pengetahuan yang didapat dari brevet bisa menunjang karier. 

Dari sini, bisa dipahami bahwa brevet pajak adalah kegiatan pelatihan atau kursus mengenai ilmu perpajakan. Pemahaman yang didapat dari brevet bisa mendatangkan banyak manfaat bagi Anda yang menggeluti dunia perpajakan. 

Anda juga bisa mendapatkan informasi tambahan mengenai pajak dengan mengakses AyoPajak. Apa itu AyoPajak? AyoPajak merupakan aplikasi pajak online untuk memudahkan urusan perpajakan. Segera gunakan AyoPajak untuk mudahkan urusan perpajakan Anda!

Banner General (kontak, download app)

Related Post

Buat SPT Pribadi

NPWP

Nama Wajib Pajak

49.796.593.9-404.000

NOVIKO JOENG

Tips & Trik Pengisian SPT

  • Persiapkan waktu secukupnya
  • Persiapkan data-data identitas, penghasilan, harta & uang
  • Lakukan pengisian SPT dimulai dari Form lampiran terlebih dulu
  • Cross check Daftar Harta & Utang di SPH (khusus peserta Tax Amnesti)
  • Jangan lupa membubuhkan tanda tangan (jika melaporkan SPT secara manual / bukan e-filing), karena jika tidak SPT yang anda laporkan dianggap tidak sah
  • Estimasikan biaya hidup
  • Mulai peduli dengan inventaris dokumen-dokumen (Bukti Potong, Bukti Lapor, Sertifikat, dll)
  • Mulai peduli dengan legalitas identitas (Status WP, jenis usaha, dokumen persyaratan)
  • Mulai peduli dengan pencatatan/pembukuan